Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UAD Dorong Kesadaran Remaja Akan Bahaya Junk Food
Yogyakarta, 16 Juni 2025 — Dalam upaya menekan trend konsumsi makanan cepat saji (junk food) di kalangan remaja, mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan Promosi Kesehatan bertajuk “Edukasi Bahaya Junk Food dan Alternatif Gizi Seimbang” di SMK Kesehatan Binatama Yogyakarta. Mahasiswa yang melaksanakan
Kegiatan ini merupakan bagian dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Promosi Kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa terhadap konsumsi junk food yang dilaksanakan oleh Ratna Afriyanti Sudibyo, Ika Martiningsih dan Syahrul Akbar Alhanani dibawah bimbingan Prof. Dr. Dra. R. Sitti Nur Djannah, M.Kes dan Dr. Heni Trisnowati, S.KM., Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja kelas X dan XI, intervensi dilakukan melalui edukasi interaktif, pembagian media informasi, dan evaluasi pre-test serta post-test berbasis kuesioner.
“Remaja saat ini berada dalam fase pembentukan kebiasaan jangka panjang, sehingga sangat penting membekali mereka dengan pengetahuan gizi yang benar serta keterampilan untuk membuat pilihan makanan yang sehat.
Observasi awal menunjukkan banyak siswa secara rutin mengonsumsi makanan cepat saji seperti gorengan, snack kemasan, minuman manis, hingga makanan instan, meskipun berasal siswa tersebut dari lingkungan sekolah kesehatan. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan antara pengetahuan teori dan penerapan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan edukatif yang dilakukan pada 16 Juni 2025, siswa diberikan pemahaman mengenai:
- Definisi dan kandungan junk food
- Dampak jangka panjang terhadap kesehatan (obesitas, diabetes, penyakit jantung)
- Alternatif makanan sehat
- Strategi mengurangi konsumsi junk food
“Edukasi dirancang berbasis data, partisipatif, dan visual-informatif agar sesuai dengan karakteristik remaja masa kini. Kagiatan ini juga mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Evaluasi hasil dilakukan melalui analisis perubahan skor pengetahuan dan sikap siswa terhadap konsumsi junk food. Hasil ini juga akan menjadi masukan penting bagi pihak sekolah dalam menyusun kebijakan kantin sehat dan kurikulum edukasi gizi yang lebih kontekstual.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi muda yang sadar gizi, kritis terhadap pengaruh lingkungan makanan, dan mampu menjalankan gaya hidup (Ika Martiningsih & Heni Trisnowati)